Penerbit
Insan Kamil
Tipe
Islam
Bahan Sampul
Hard Cover
Kondisi
Baru
Bahasa
Bahasa Indonesia
Deskripsi Produk
Buku ini merupakan terjemahan dari kitab Ash-Shahu Al-Kalam Fii Sirati Khairil Anam; As-Sirah An-Nabawiyah buah karya Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi, seorang tokoh pergerakan dan ulama islam yang dilahirkan di Benghazi, libiya pada tahun 1963 M. Karya beliau ini telah mewujudkan harapan kita untuk dapat mengkaji sejarah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Tidak hanya dari tinjauan historis semata namun beliau paparkan analisa-analisa setiap kejadian dengan tajam dan aplikasinya dalam konteks kekinian. Walhasil kita disuguhi karya yang sangat luar biasa, sebagai bekal bagi seorang da’i, anggota pergerakan, politikus, pengusaha, pendidik dan manusia pada umumnya untuk mengajak manusia menuju jalan kemuliaan.

Mencintai Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam merupakan konsekwensi dari ikrar syahadat seorang muslim. Karena sikap sebaliknya (membenci) merupakan tindakan dosa besar yang bisa mengancam eksistensi keislaman seseorang. Di antara upaya untuk mewujudkan kecintaan kita kepada Rasul junjunga Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah mempelajari kisah hidupnya, sejarah perjuangan, dari semenjak masa kelahiran sampai kewafatanya.
Biografi insan terbaik ini memang sangat kaya dengan sumber dan ilmu pengetahuan. Ini dapat dilihat dari banyaknya teori, methode, dan kesimpulan yang dihasilkan dari kajian-kajian terhadapnya. Bahkan setiap pembaca sirah Nabi pasti menemukan sisi tertentu dari keistimewaan beliau yang akan membuatnya terkesan. Barangkali saja, faktor inilah yang menjadikan kajian terhadap biografi Nabi senantiasa hidup, dan tidak akan pernah kehabisan hasil walaupun makin banyak orang yang mengkajinya. Hikmah dan pelajaran darinya tidak akan pernah kering walaupun orang yang meneguk pelajaran darinya bertambah-banyak.
Dan Al-Hamdulillah atas izin dan takdir Allah Ta’ala, telah hadir terjemah kitab sirah nabi yang berjudul asli, “Ashahul kalam fi sirati khiril Anam; As-sirah An-Nabawiyyah” karya seorang ahli sejarah Prof.DR. Ali Muhammad Ash-Shalabi.